Proses Metamorfosis Pada Katak
Katak merupakan salah satu jenis hewan amfibia
yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan
menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir
terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu
binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang
berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak
dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian,
jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak
sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia
memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya
cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit
yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat
atau gempal. Meski dibedakan, namun pada metamorfosis katak dan juga
kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian menjadi
kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang dewasa.
Kehidupan katak juga kodok dimuali dari telur yang oleh sang indukan diletakkan di air atau di tempat-tempat yang basah seperti lumut. Dalam sekali bertelur, induk katak atau kodok bisa mengeluarkan hingga 20000 butir telur. Jumlah ini bergantung pada tingkat kesehatan sang induk. Dalam setahun, induk katak atau kodok bisa bertelur sebanyak 3 kali. Selanjutnya, telur katak akan menetas dan jadilah berudu atau yang biasa kita namai kecebong. Bentuknya serupa dengan anak ikan dengan warna hitam pada sekujur tubuhnya. Kecebong ini bernafas dengan insang yang pada usia tiga minggu akan tertutup secara alamiah oleh kulitnya yang terus tumbuh.
Kehidupan katak juga kodok dimuali dari telur yang oleh sang indukan diletakkan di air atau di tempat-tempat yang basah seperti lumut. Dalam sekali bertelur, induk katak atau kodok bisa mengeluarkan hingga 20000 butir telur. Jumlah ini bergantung pada tingkat kesehatan sang induk. Dalam setahun, induk katak atau kodok bisa bertelur sebanyak 3 kali. Selanjutnya, telur katak akan menetas dan jadilah berudu atau yang biasa kita namai kecebong. Bentuknya serupa dengan anak ikan dengan warna hitam pada sekujur tubuhnya. Kecebong ini bernafas dengan insang yang pada usia tiga minggu akan tertutup secara alamiah oleh kulitnya yang terus tumbuh.
Selanjutnya, metamorfosis katak akan terlihat dari tubuh berudu
yang mulai ditumbuhi kaki pada bagian belakang. Biasanya progress ini
terlihat di usia delapan minggu. Setelah kaki belakang tersebut tumbuh
hampir sempurna, maka kaki bagian depan pada berudu juga akan tumbuh
hingga berudu berusia 12 minggu. Selanjutnya, pada bagian ekor berudu
akan tumbuh namun perlahan. Dan, ia juga akan memiliki paru-paru
sehingga benar-benar menjadi katak dewasa yang hidup di daratan.
0 komentar:
Posting Komentar